Kilas Balik uku inl merupakan wujud rasa syukur saya kepada Allah Yang Maha Esa.
la telah memperkaya diri saya dengan suatu pengetahuan yang se- belumnya tidak pernah saya minati.
Karunia ini telah membuka mata dan hati saya bahwa betapa banyak rahasia ilmu yang belum terungkap di alam semesta ini, namun sebaliknya, betapa sedikit manusia yang benar-benar mensyukuri nikmat dan karuniaNya, terutama dalam hal kesehatan.
Semua ini berawal pada akhir tahun 1994, saat suami saya mendadak terserang sakit pada kepala dan perut yang lain dari biasa.
Mulanya kami anggap sebagai gejala biasa karena selama leblh dari enam tahun ia sering mengalami serangan asma, maag, sakit kepala, sariawan, dan bahkan kelelahan kronis.
Bermacam-macam obat sudah ditelan dan bermacam-macam terapi pengobatan sudah pula dijalani, tak satu pun yang berhasil.
la bahkan mulai terobsesi takut kena serangan jantung karena sering sesak napas mendadak kalau sedang stres Hasil pemeriksaan medis menyatakan la positif sakit liver.
Dokter yang memeriksanya menganjurkan istirahat dan diet, juga memberikan resep untuk sejumlah obat.
Membayangkan tubuh suami saya yang sudah seperti keranjang sampah obat, saya lalu menyarankannya untuk tidak mengikuti saran dokter, selain istirahat dan diet.
Berpijak dari pengetahuan awam dan sederhana bahwa hati berfungsi sebagai penyaring zat racun, saya mengambil kesimpulan bahwa tambahan obat hanya akan semakin membebani fungsi hatinya.
Mulanya saya memberikan diet rendah kalori yang hanya bertahan kurang dari satu bulan Menu seperti inĂ tidak memperlihatkan perbaikan sedikit pun pada kondisi suami Kilas Balik tru semakin merasa cepat lapar dan takut kelaparan.
Saya sendiri menjadi kurang tidur dan istirahat karena setiap hari sibuk mencari menu baru dan menghitung-hitung kalorinya sampai larut malam.
Sebenarnya mungkin lebih praktis jika kami memesan saja katering khusus untuk orang sakit.
Namun saya tidak melakukannya karena saya sering melihat banyak pasien yang tidak berhasil dengan makanan seperti itu.
Menurut hemat saya bagaimana pasien bisa sembuh jika menu makanan yang diberikan kepada setiap pasien sama.
Padahal kondisi setiap pasien tidak mungkin sama walaupun gejala penyakitnya sama.
Kalaupun dibedakan, mungkin hanya sebatas porsi dan nilai kalorinya saja.
Karena tidak puas dengan diet rendah kalori, saya kemudian mencari diet lain yang menurut saya lebih masuk akal.
Secara kebetulan saya menemukan informasi mengenai suatu pola makan alamiah dari sebuah buku, yang di kemudian hari justru menjadi pedoman hidup sehat yang membuat gaya hidup saya dan keluarga berubah sama sekali.
Berkat pola makan ini, kelebihan bobot suami saya berkurang sampai 8 kg dalam waktu dua setengah bulan tanpa harus membatasi makanan.
Penyakit-penyakitnya juga turut lenyap tanpa obat obatan sama sekali.
Penurunan berat badan yang sangat cepat, secara medis dianggap berbahaya bagi orang yang sakit.
Mungkin saya juga dipersalahkan para dokter karena berani melakukan sesuatu yang bertentangan dengan prinsip ilmu yang mereka yakini.
Tanpa melihat sendiri kenyataannya, memang sulit untuk percaya jika kenyataannya suami saya tetap sehat, segar, langsing, dan semakin energik sampai hari ini Berdasarkan informasi yang saya dapat dari buku-buku kesehatan alamiah, pola makan ini terbukti telah banyak sekali membantu proses penyembuhan penyakit-penyakit yang sudah tidak bisa disembuhkan secara medis.
la telah memperkaya diri saya dengan suatu pengetahuan yang se- belumnya tidak pernah saya minati.
Karunia ini telah membuka mata dan hati saya bahwa betapa banyak rahasia ilmu yang belum terungkap di alam semesta ini, namun sebaliknya, betapa sedikit manusia yang benar-benar mensyukuri nikmat dan karuniaNya, terutama dalam hal kesehatan.
Semua ini berawal pada akhir tahun 1994, saat suami saya mendadak terserang sakit pada kepala dan perut yang lain dari biasa.
Mulanya kami anggap sebagai gejala biasa karena selama leblh dari enam tahun ia sering mengalami serangan asma, maag, sakit kepala, sariawan, dan bahkan kelelahan kronis.
Bermacam-macam obat sudah ditelan dan bermacam-macam terapi pengobatan sudah pula dijalani, tak satu pun yang berhasil.
la bahkan mulai terobsesi takut kena serangan jantung karena sering sesak napas mendadak kalau sedang stres Hasil pemeriksaan medis menyatakan la positif sakit liver.
Dokter yang memeriksanya menganjurkan istirahat dan diet, juga memberikan resep untuk sejumlah obat.
Membayangkan tubuh suami saya yang sudah seperti keranjang sampah obat, saya lalu menyarankannya untuk tidak mengikuti saran dokter, selain istirahat dan diet.
Berpijak dari pengetahuan awam dan sederhana bahwa hati berfungsi sebagai penyaring zat racun, saya mengambil kesimpulan bahwa tambahan obat hanya akan semakin membebani fungsi hatinya.
Mulanya saya memberikan diet rendah kalori yang hanya bertahan kurang dari satu bulan Menu seperti inĂ tidak memperlihatkan perbaikan sedikit pun pada kondisi suami Kilas Balik tru semakin merasa cepat lapar dan takut kelaparan.
Saya sendiri menjadi kurang tidur dan istirahat karena setiap hari sibuk mencari menu baru dan menghitung-hitung kalorinya sampai larut malam.
Sebenarnya mungkin lebih praktis jika kami memesan saja katering khusus untuk orang sakit.
Namun saya tidak melakukannya karena saya sering melihat banyak pasien yang tidak berhasil dengan makanan seperti itu.
Menurut hemat saya bagaimana pasien bisa sembuh jika menu makanan yang diberikan kepada setiap pasien sama.
Padahal kondisi setiap pasien tidak mungkin sama walaupun gejala penyakitnya sama.
Kalaupun dibedakan, mungkin hanya sebatas porsi dan nilai kalorinya saja.
Karena tidak puas dengan diet rendah kalori, saya kemudian mencari diet lain yang menurut saya lebih masuk akal.
Secara kebetulan saya menemukan informasi mengenai suatu pola makan alamiah dari sebuah buku, yang di kemudian hari justru menjadi pedoman hidup sehat yang membuat gaya hidup saya dan keluarga berubah sama sekali.
Berkat pola makan ini, kelebihan bobot suami saya berkurang sampai 8 kg dalam waktu dua setengah bulan tanpa harus membatasi makanan.
Penyakit-penyakitnya juga turut lenyap tanpa obat obatan sama sekali.
Penurunan berat badan yang sangat cepat, secara medis dianggap berbahaya bagi orang yang sakit.
Mungkin saya juga dipersalahkan para dokter karena berani melakukan sesuatu yang bertentangan dengan prinsip ilmu yang mereka yakini.
Tanpa melihat sendiri kenyataannya, memang sulit untuk percaya jika kenyataannya suami saya tetap sehat, segar, langsing, dan semakin energik sampai hari ini Berdasarkan informasi yang saya dapat dari buku-buku kesehatan alamiah, pola makan ini terbukti telah banyak sekali membantu proses penyembuhan penyakit-penyakit yang sudah tidak bisa disembuhkan secara medis.
Comments
Post a Comment